batuan beku
Batuan
Beku
Batuan yang terbentuk akibat pembekuan magma dan
mengalami pembekuan yang sangat lama.
.1.1
Struktur Batuan Beku
Struktur adalah kenampakan hubungan antar
bagian-bagian batuan yang berbeda. Pengertian struktur pada batuan beku
biasanya mengacu pada pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan.
Pada batuan beku, struktur yang sering ditemukan adalah :
a. Masif
Struktur ini menunjukan tidak adanya fragmen batuan
lain yang tertanam dalam tubuhnya. Kenampakan struktur masih berupa batuan
pejal tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas.
b. Struktur
Bantal
Struktur ini terjadi pada suatu tubuh lava dan
disebut juga struktur lava bantal (pillow lava) dicirikan oleh massa dengan
kenampakan seperti kubah-kubah yang saling bersusundan tumpang tindih dimana
ukuran dari bentuk lava ini pada umumnya antara 30 – 60 cm.
c. Struktur
Vesikuler
Dalam lava banyak terkandung gas-gas yang segera
dilepaskan setelah tekanan menurun. Gas-gas ini disebabkan oleh perjalanan
magma ke pemukaan bumi. Keluarnya gas dari lava akan menghasilkan lubang-lubang
yang berbentuk bulat, elips, silinder atau tak beraturan. Terak adalah lava
yang sebagian besar terdiri dari lubang-lubang yang tidak beraturan. Terak yang
terjadi pada magma basa akan menghasilkan batuan beku skoriaan, sedangkan pada
magma asam akan menghasilkan batuan beku pumisan.
d. Struktur
aliran
Lava dalam perjalanannya ke permukaan setelah
terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan dan derajat
kristalisasi. Ketidakhomogenan inilah yang menyebabkan struktur aliran. Hal ini
dicerminkan dengan adanya goresan berupa garis-garis sejajar, perbedaan warna
dan tekstur.
e. Struktur
amigdaloidal
Struktur ini adalah struktur pada batuan beku dimana
lubang-lubang gas yang ada telah terisi oleh mineral-mineral sekunder.
g. Strukturweldeel
Struktur ini adalah struktur dengan kenampakan
lubang-lubang dimana lubang tersebut bukanlah lubang0lubang gas akan tetapi
mineral yang terlepas dari batuan akibat suatu proses pencucian dan ummnya akan
berbentuk prismatik.
2.
Tekstur Batuan Beku
Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan
butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi,
ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric).
Jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka
tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur
merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
Pengamatan tekstur meliputi :
a. Tingkat
kristalisasi
Tingkat kristalisasi batuan beku dibagi menjadi:
·
Holokristalin, jika mineral-mineral
dalam batuan semua berbentuk kristal-kristal.
·
Hipokristalin, jika sebagian berbentuk
kristal dan sebagian lagi berupa mineral gelas.
·
Holohialin, jika seluruhnya terdiri dari
gelas.
b. Ukuran
kristal
Ukuran kristal adalah sifat tekstural yang paling
mudah dikenali.ukuran kristal dapat menunjukan tingkat kristalisasi pada
batuan.
tabel
2.5 Kisaran ukuran kristal dari beberapa sumber
Cox,price,harte
|
W.T.G
|
Heinric
|
|
Halus
|
< 1mm
|
<1 mm
|
<1 mm
|
Sedang
|
1-5 mm
|
1-5 mm
|
1- 10mm
|
Kasar
|
>5mm
|
5-30 mm
|
10-30 mm
|
Sangat kasar
|
>30 mm
|
> 30 mm
|
c. Granularitas
Pada batuan beku non fragmental tingkat granularitas
dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
§ Equigranulritas
Disebut equigranularitas apabila memiliki ukuran
kristal yang seragam. Tekstur ini dibagi menjadi 2:
·
Fanerik Granular bila ukuran
kristal masih bisa dibedakan dengan mata telanjang
·
Afinitik apabila ukuran kristal
tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang atau ukuran kristalnya sangat
halus.
§ Inequigranular
Apabila ukuran kristal tidak seragam. Tekstur ini
dapat dibagi lagi menjadi :
·
Faneroporfiritik, bila kristal yang
besar dikelilingi oleh kristal-kristal yang kecil dan dapat dikenali dengan
mata telanjang.
·
Porfiroafinitik, bila fenokris
dikelilingi oleh masa dasar yang tidak dapat dikenali dengan mata telanjang.
§ Gelasan (glassy)
Batuan beku dikatakan memilimki tekstur gelasan
apabila semuanya tersusun atas gelas.
§ Bentuk Butir
·
Euhedral, bentuk kristal dari butiran
mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna.
·
Subhedral, bentuk kristal dari
butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang sempurna.
·
Anhedral, berbentuk kristal dari
butiran mineral dibatasi oleh bidang kristal yang tidak sempurna.
2.1.3 Batuan Beku Berdasarkan Genesa
Batuan beku berdasarkan genesa dapat dibedakan
menjadi batuan beku intrusif (membeku di bawah permukaan bumi) dan batuan beku
ekstrusif (membeku di permukaan bumi).
1. Batuan
beku intrusif
Didefinisikan sebagai suatu proses terobosan magma
pada pelapisan bumi, dimana magma tersebut tidak sampai di permukaan bumi /
masih dibawah permukaan bumi. berdasarkan bentuk intrusi di bedakan menjadi
tiga kategori yaitu bentuk tabular, bentuk silinder atau pipa, dan bentuk tidak
beraturan.
2. Batuan
beku ekstrusif
Batuan beku ekstrusif terdiri dari semua mineral
yang di keluarkan ke permukaan bumi baik yang di daratan maupun yang ada di
permukaan laut. Mineral-mineral dari perut bumi ini mengalami pendnginan sangat
cepat. Ada yang berbentuk debu atau suatu larutan yang kental